Senin, 31 Maret 2014

Konsep Akuntansi dari Penggabungan Usaha dan Akuntansi untuk Investasi Dalam saham


Penggabungan usaha yaitu dua perusahaan atau lebih yang bergabung untuk membentuk suatu perusahaan baru untuk memperoleh tujuan tertentu.
A.   Metode akuntansi yang digunakan dalam Penggabungan usaha
1.   Metode Penyatuan Kepemilikan yaitu masing-masing perusahaan yang bergabung memiliki asset, laba dll itu semua menjadi  satu kesatuan dan secara relatif tetap tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru atau perusahaan yang baru.
2.   Metode Pembeliaan yaitu jika suatu perusahaan memperoleh aktiva bersih dari perusahaan lain yang bergabung.

B.   Akuntansi Investasi Saham
Arti dari Investasi saham itu sendiri yaitu suatu perusahaan memiliki saham di perusahaan lain. Jika suatu perusahaan memiliki Investasi saham dalam jumlah yang signifikan maka perusahaan tersebut memiliki pengaruh yang besar untuk menentukan kebijakan (pengendalian) perusahaan. Jika perusahaan menggeluarkan 1 jenis saham maka perusahaan tersebut menggunakan Cost Method, sedangkan jika perusahaan mengeluarkan 2 atau lebih jenis saham maka menggunakan Konsolidasi

C.   Metode Penilaiaan Investasi
1.   Metode Biaya digunakan apabila investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Kepemilikan kurang dari 20% dapat menggunakan metode biaya.
2.   Metode Ekuitas digunakan apabila pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan lalu ditambah ataupun dikurangi sebesar bagian laba / rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Kepemilikikan 20% s/d 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tapi memiliki pengaruh signifikan.
3.   Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan saham yang akan dilepas / dijual dalam jangka waktu dekat kepada perusahaan lain. Kepemilikan bersifat tidak tetap (nonpermanent) menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.

Senin, 24 Maret 2014

Penggabungan Badan Usaha dan Kontribusi Relatif Perusahaan yang Bergabung

Penggabungan badan usaha adalah suatu bentuk dari suatu badan usaha untuk menggabungkan perusahaan satu dengan yang lainnya dalam satu kesatuan ekonomi sebagai upaya untuk memperluas usaha. 
Manfaat dari penggabungan usaha antara lain :
  •  Mendapatkan pemasaran jauh lebih luas
  • Volume penjualan yang lebih tinggi
  • Organisasi yang lebih kuat
  • Produksi dan manajemen yang lebih kuat
  • Penghematan biaya melalui proses operasi yang ekonomis dan efisien
  • Pengendalian yang lebih baik terhadap pasar dan posisis persaingan
  • Kepemilikan modal yang lebih besar
Bentuk penggabungan usaha :
1.       Merger ( Statutory Merger )
Jenis penggabungan usaha dimana hanya ada satu dari perusahaan yang bergabung yang bertahan dan perusahaan lainnya dibubarkan. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan.
2.     Konsolidasi ( Statutory Consolidation )
Penggabungan usaha dimana kedua perusahaan yang bergabung dibubarkan serta aktiva dan kewajiban dari masing-masing perusahaan tersebut di pindahkan ke perusahaan yang baru saja dibentuk  
3.     Akuisisi ( Stock Acquisition )
Dimana satu perusahaan membeli sebagian besar saham dari perusahaan lain, tetapi kedua perusahaan masih beroperasi sebagai dua entitas yang terpisah. Contoh dari perusahaan akuisisi di Indonesia seperti RCTI dan TPI sekarang bergabung menjadi MNC Group. Trans tv dan Trans 7 menjadi Trans Crop
                Contoh kasus
                Diketahui : PT. Sharp mengeluarkan saham 10.000 lembar saham dengan nilai nominal $10 dan nilai pasar $600.000. Untuk biaya legal dan biaya penilai yaitu sebesar $40.00, sehubung dengan penggabungan usaha dan biaya pengeluaran saham sebesar $25.000.
Penyelesaiaan
Total Harga Beli : Total harga beli saham, sama dengan nilai saham yang dikeluarkan di tambah biaya tambahan yang terjadi sehubung dengan akuisisi aktiva.
Nilai wajar saham yang dikeluarkan     $ 600.000
Biaya akuisisi lain                                      $   40.000
Total Harga Beli                                        $ 640.000

Saham yang dikeluarkan untuk melakukan penggabungan usaha di nilai pada nilai wajar di kurangi dengan biaya pengeluaran saham.
Nilai wajar saham yang dikeluarkan         $ 600.000
Biaya pengeluaran saham                               ( $  25.000 )
Nilai tercatat saham                                          $ 575.000
                   
Penggabungan usaha melalui pembelian aktiva bersih PT Sharp



Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas
Nilai Buku ($)
Nilai Wajar ($)
Kas dan Piutang
45000
45000
Persediaan
65000
75000
Tanah
40000
70000
Bangunan dan Peralatan
400000
350000
Akumulasi Penyusutan
   (150000)

Hak Paten

80000
Total Aktiva
400000
620000
Kewajiban Lancar
100000
110000
Saham Biasa (nominal $5)
100000

Tamban modal disetor
50000

Laba di Tahan
150000

Total Kewajiban dan Ekuitas
400000

Nilai Wajar Aktiva Bersih

510000

Catatan saat Penggabungan Usaha




Kas dan Piutang

45000

Persediaan

75000

Tanah

70000

Bangunan dan peralatan

350000

Paten

80000

Goodwill

130000*)1


Kewajiban Lancar

110000

Saham biasa

100000*)2

Tambahan modal di setor

475000*)3

Biaya merger tangguhan

40000

Biaya pengeluaran saham tangguhan

25000




*)1. Adalah total harga beli aktiva berih dikurangi dengan nilai wajar dari aktiva bersih (total aktiva – hutang lancar) yaitu: 640000 – 510000 = 130000
2. nilai tercatat saham – saham biasa ( 575000 – 100000 )
3. nilai saham biasa = $10 x 10000

Jumat, 14 Maret 2014

LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan
     Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, atau suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
     Agar pembaca laporan keuangan tadi memperoleh gambaran yang jelas, maka laporan keuangan yang disusun harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim. Di Indonesia prinsip akuntansi disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang menugaskan Panitia Pembina Pasar Uang dan Modal, hasil perumusan panitia tersebut dibicarakan dalam kongres IAI tahun 1973 dan setelah diperbaiki kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Prinsip Akuntansi Indonesia. Dalam tahun 1983 dikeluarkan exposure draft untuk memperbaiki prinsip akuntansi yang lama. Exposure draft ini dikeluarkan oleh komite prinsip akuntansi Indonesia dari IAI, dan sesudah diperbaiki diterbitkan dengan nama Prinsip Akuntansi Indonesia 1984.
     PSAK No. 1 (Revisi 1998) tentang penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan
Laporan keuangan seperti yang tersebut diatas dapat dikatakan sebagai “laporan-laporan untuk tujuan umum”. Sebagai tambahan dari laporan keuangan diatas, dapat dibuat laporan-laporan khusus yang menunjukkan bagian-bagian dari laporan keuangan yang lebih rinci yang biasanya disebut “laporan-laporan untuk tujuan khusus” misalnya untuk bank, kantor pajak, Bapepam dll.
Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang biasa digunakan adalah tahunan mulai 1 Januari dang berakhir tanggal 31 Desember. Periode seperti ini disebut periode tahun kalender. Terkadang manajemen masih dapat menyusun laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek, misalnya bulanan, triwulan atau kuartal. Atau bisanya disebut Laporan Interim.

Susunan Laporan Keuangan
1. Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva, atau dengan kata lain, aktiva adalah investasi didalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut. Oleh karena itu, dapat dilihat dalam neraca bahwa jumlah aktiva akan sama besar dengan jumlah pasiva, dimana pasiva itu terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu kewajiban kapada pihak luar yang disebut utang dan kewajiban terhadap pemilik perusahaan yang disebut modal.
Aktiva = Utang  +  Modal
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Menurut PSAK 2002 NO.1 (revisi 1998), laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja kauangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang terkadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan. Bentuk laporan laba rugi yaitu Multiple Step (Bertahap) dan Single Step.
Susunan laporan laba rugi
a. Pendapatan
b. Laba rugi usaha
c. Beban pinjaman
d. Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diberlakukan menggunakan metode ekiutas
e. Beban pajak
f. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan
g. Pos luar biasa
h. Hak monoritas dan
i. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab perusahaan modal dari jumlah awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode. Biasanya perusahaan dalam bentuk perseroan, perubahan modalnya ditunjukkan didalam laporan laba tidak dibagi (retained earnings).didalam laporan itu ditujukkan laba tidak dibagi awal periode, ditambah dengan laba seperti yang tercantum di dalam laporan perhitungan laba rugi dan dikurangi dengan deviden yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.
4. Laporan Arus Kas ( Statement of Cash Flows )
Laporan arus kas menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang dibedakan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Standar Akuntansi Keuangan mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Kas meliputi uang tunai dan rekening giro, sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.