Senin, 10 Oktober 2011

pengertian sedimentasi dan banjir


NAMA           : TIKA AGUSTIN M
NPM               : 47211113
KELAS          : 1DA02

SEDIMENTASI
Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair oleh gaya gravitasi, pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Sedimentasi adalah pengendapan material-material lepas hasil pengikisan yang berupa tanah, pasir, kerikil, dan batu. Pengikisan yang dimaksud di sini adalah pengikisan oleh air mengalir. Pengikisan oleh air mengalir sering disebut erosi/ablasi
Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistim pengolahan. Jika kekeruhan dari influent tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi, dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya. Sedangkan secondary sedimentation yang terletak pada akhir treatment gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya (activated sludge, OD, dlsb) dimana lumpur yang terkumpul tersebut dipompakan keunit pengolahan lumpur tersendiri.
                                                                                                      
BANJIR
              Menurut saya banjir adalah suatu dataran rendah,  dimana ketika hujan turun terus-menerus akan menimbulkan genangan air di sepanjang dataran rendah, atau banjir yaitu dimana air sungai meluap melebihi batas di karnakan kapasitas air sangat besar sehingga air meluap dan menimbulkan banjir.  Pada saat curah hujan tinggi dilokasi setempat dimana kondisi tanah dilokasi itu sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa karena padat, bisa juga karena kondisinya lembab, dan bisa juga karena daerah resapan airnya tinggal sedikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat tinggi sekali. Kalau berbicara masalah banjir, di daerah rumah saya juga terkena banjir. Waktu tanggal 7 februari 2007 banjir melanda sebagian perumahan saya, banjir pada waktu itu kira-kira satu meter lebih. 

Faktor penyebab banjir 
Hujan  
            Merupakan faktor utama penyebab banjir. Perubahan iklim menyebabkan pola hujan berubah dimana saat ini hujan yang terjadi mempunyai waktu yang pendek tetapi intensitasnya tinggi. Akibat keadaan ini saluran-saluran yang ada tidak mampu lagi menampung besarnya aliran permukaan dan tanah-tanah cepat mengalami penjenuhan.
Curah Hujan  
              Jika terjadi hujan secara terus-menerus bisa menimbulkan banjir. Curah hujan yang di atas normal tentunya berpengaruh sekali terhadap peluang banjir. Berhubung curah hujan tertinggi di Indonesia terjadi selama bulan Februari-Maret, tentunya banjir biasanya terjadi dalam periode ini.

Saluran Air
             Jika saluran air yang berada di sekitar rumah kita mampet atau banyak sampah hendaknya kita bersihkan. Karena jika kita tidak membersihkannya maka siap-siaplah kita akan terkena banjir. Walaupun daerah rumah kita tidak rawan banjir tidak ada salahnya donk kita jaga-jaga supaya banjir tidak datang ke rumah kita. Sekalian kita bersih-bersih lingkungan di daerah rumah kita.
SAMPAH
              Lahan terbangun yang telah mencapai 80% dari seluruh wilayah DKI Jakarta, membuat warga Jakarta yang tinggal dipemukiman padat biasanya kesulitan untuk membuang sampah. Maka, selokan atau sungai pun menjadi media untuk tempat buang sampah atau bakar sampah, bahkan itu menjadi semacam kebiasaan. Saya sering temui anak-anak kecil yang malah disuruh buang sampah di selokan oleh orang tuanya. Tentunya harapan para pembuang sampah bahwa sampah yang dibuang di selokan itu akan mengalir ke sungai tidak terjadi karena apa yang mereka buang itu malah menambah buruk saluran air yang memang sudah buruk. Tentunya ini disebabkan karena beragamnya asal muasal daerah dan karakter warga Jakarta.

MEANDERNYA SUNGAI JAKARTA
              Ada 13 sungai dan anak sungai yang mengalir ke Jakarta. Sungai ini sebagian besar polanya meander, berkelak-kelok. Anda bisa cek pola meander ini pada peta Gunter mulai dari Kali Angke, Pesanggrahan, Ciliwung, Kali Krukut, dst atau wilayah2 yang disebutkan sebagai lokasi banjir di Jakarta. Sungai ini otomatis akan membuat aliran air lebih lambat dan lama tergenang sebelum mencapai titik outlet. Untuk mengurangi tinggi debit sepanjang meander ini ya sebagai solusinya mungkin perlu dibuat sudetan sepanjang meander-meander, seperti yang dilakukan pada meander-meander pada Sungai Bengawan Solo. Dengan harapan aliran air akan berjalan lebih cepat dan tidak menggenang kelamaan.
Tangal-Tanggal banjir di Jakarta

Rabu 31 Januari 2007

             Banjir Jakarta, Sungai Ciliwung Meluap, Ribuan Warga Mengungsi
Jakarta, kompas - Sungai Ciliwung meluap di sebagian wilayah DKI Jakarta. Akibat banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat, itu, lebih dari 1.050 warga Kampung Arus, Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, terpaksa meninggalkan rumah mereka, Selasa (30/1). Di kawasan itu, ketinggian air mencapai hingga 2 meter. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu.

Banjir,Jakarta Nyaris Lumpuh Sabtu, 27/01/2007

             Tergenang air, Jalan S Parman, Jakarta Barat kemarin tergenang air. Akibatnya, lalu lintas di daerah tersebut macet total. Banjir juga melanda beberapa ruas jalan di wilayah Ibu Kota. Dampaknya, aktivitas warga terganggu.
Jakarta barat (sindo) – Banjir yang terjadi di sebagian ruas jalan membuat Jakarta nyaris lumpuh. Ketinggian air yang mencapai 40–50 cm memaksa kendaraan bermotor berjalan merayap.
November 11, 2008
             Pada hari ini ketinggian air di wilayah  kampung Melayu  mencapai pinggang orang dewasa.Di wilayah RW 02 sebanyak 15 RT dari 17 RT yang ada telah terendam banjir. Banjir sudah terjadi sejak malam tadi. Banjir diperkirakan terjadi karena debet air di Pintu Air Katulampa, Bogor dan Depok meningkat. Air mulai masuk rumah warga pukul 24.00 WIB. Puncaknya pada pukul 05.00 WIB pagi, air mulai meninggi hingga sepinggang. Sebelumya warga sudah diperingatkan akan adanya banjir besar.
Februari 1,2010
             Sejak pukul 19.35 WIB, Kamis (1/2), hujan lebat mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Hingga berita ini diturunkan, hujan masih sangat lebat. Sebagian warga Jakarta boleh jadi tidak nyenyak dalam tidur, bahkan sebagian warga lainnya sudah benar-benar tidak bisa tidur lantaran rumahnya sudah terendam banjir.
Misalnya warga sekitar Kampung Melayu, Jakarta Timur. Setiap awal tahun, saat musim hujan lebat di setiap tahun sudah menjadi langganan banjir. Akibatnya, sejak beberapa hari lalu sebagian warga sudah mengungsi akibat air meluap menggenangi rumah-rumah mereka.
Pada Tanggal 28 Desember 2010
             Telah terjadi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah DKI Jakarta, hujan yang disertai petir dan angin kencang tersebut menyebabkan berbagai kerusakan akibat dari banyaknya pohon yang tumbang. Sebanyak 65 lokasi pohon tumbang itu tersebar di berbagai wilayah, yakni 34 titik di Jakarta Selatan, 13 titik di Jakarta Barat, 8 titik di Jakarta Pusat, 6 titik di Jakarta Utara, dan 4 titik di Jakarta Timur.
Pada Tanggal 25 Oktober 2010
             Telah terjadi hujan lebat mulai pukul 15.00 WIB sampai denga 17.00 WIB, hujan tersebut menurut catatan penakar hujan Hillman di pondok betung berawal dari hujan ringan mulai pukul 13.00 kemudian diikuti dengan kondisi lebat pada pukul 15.00 s/d 16.00 WIB, hujan lebat tersebut disertai dengan petir dan angin kencang. Kejadian hujan ini dilaporkan menyebabkan berbagai genangan air berupa banjir disemua kawasan di wilayah Jabodetabek, hanya di wilayah bogor dan depok saja yang tidak terdapat laporan yang terlalu parah.
Pada  tanggal 18 januari 2002,
             Curah hujan pada saat banjir di Jakarta , disebabkan oleh curah hujan harian sebesar 105 mm/ hari, kemudian banjir kedua pada tanggal 30 januari 2002 disebabkan curah hujan sebesar 143 mm/ hari. Padahal curah hujan di atas 50 mm/ hari patut diwaspadai. Kejadian banjir Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 3 Pebruari 2007 berdasarkan data pengamatan tinggi muka air dan debit sungai ciliwung di pos pengamatan bendungan katulampa menunjukan angka 250 cm, padahal tinggi muka air melampau angka 100 cm sudah harus siaga. Curah hujan mencapai 172 mm/ hari (sudah melebihi banjir jakarta tahun 2002). Dengan lamanya hujan yang dimulai awal januari 2007 menyebabkan tanah menjadi jenuh dengan air sehingga pada saat hujan sebagian air hujan merupakan aliran permukaan (run off). Juga pada saat bersamaan laut di pantai utara DKI Jakarta naik.

Pada Tanggal 16 Maret 2011
             Telah terjadi hujan lebat disertai es dan angin kencang mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, hujan es disertai angin kencang tersebut menurut berita di berbagai media cetak dan media televisi terjadi diberbagai wilayah disekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Kejadian tersebut ini dilaporkan menyebabkan berbagai genangan air berupa banjir di beberapa kawasan di wilayah Sudirman dan banyaknya pohon tumbang serta baliho yang tumbang, sedangkan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara saja yang memiliki kondisi yang kondusif. Pada ruas-ruas jalan protokol di wilayah Jakarta Pusat kejadian tersebut menimbulkan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang cukup parah.

Pada Tanggal 28 Desember 2010
             Telah terjadi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah DKI Jakarta, hujan yang disertai petir dan angin kencang tersebut menyebabkan berbagai kerusakan akibat dari banyaknya pohon yang tumbang. Sebanyak 65 lokasi pohon tumbang itu tersebar di berbagai wilayah, yakni 34 titik di Jakarta Selatan, 13 titik di Jakarta Barat, 8 titik di Jakarta Pusat, 6 titik di Jakarta Utara, dan 4 titik di Jakarta Timur. Selain pohon tumbang, ada juga papan reklame atau billboard yang tumbang dijalan. Papan reklame yang tumbang menurut catatan Sunarto berada di perempatan Joglo dan pintu keluar tol Meruya (mediaindonesia.com). Kejadian tersebut diprakirakan terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Pada Tanggal 25 Oktober 2010
             Telah terjadi hujan lebat mulai pukul 15.00 WIB sampai denga 17.00 WIB, hujan tersebut menurut catatan penakar hujan Hillman di pondok betung berawal dari hujan ringan mulai pukul 13.00 kemudian diikuti dengan kondisi lebat pada pukul 15.00 s/d 16.00 WIB, hujan lebat tersebut disertai dengan petir dan angin kencang. Kejadian hujan ini dilaporkan menyebabkan berbagai genangan air berupa banjir disemua kawasan di wilayah Jabodetabek, hanya di wilayah bogor dan depok saja yang tidak terdapat laporan yang terlalu parah. Pada ruas-ruas jalan protokol di wilayah Jakarta genangan tersebut menimbulkan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang cukup parah.

Berikut Kawasan di Jakarta yang rawan banjir
Wilayah Jakarta Pusat :  Jatipinggir, Petamburan, Tanah Abang. Kebon kacang, Tanah abang. Pejompongan, Bendungan hillir, Tanah abang. Kwitang, Senen. Kenari Senen. Serdang, Kemayoran. Jalan Kepu Timur Raya, Kemayoran. Kompleks Angkasa Pura, Kebon Kosong, Kemayoran. Jalan Bendungan Jago, Kemayoran. Jalan PAM Raya, Kemayoran. Jalan Kompleks Kodam, Kemayoran. Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran. Jalan Sumur Batu, Kemayoran. Jalan Sumba, Kemayoran. Jalan Berlian Ujung,Kemayoran. Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih. Matraman Dalam, Menteng.
Wilayah Jakarta Utara : Kapuk Kamal, Penjaringan.  Kapuk Muara, Penjaringan   
Teluk Gong, Penjaringan. Pluit, Penjaringan. Pademangan Barat, Pademangan. Sunter Agung, Tanjung Priok. Sunter Jaya, Tanjung Priok. Lagoa, Koja. Kebon Bawang, Tanjung Priok. Warakas, Tanjung Priok. Sungai Bambu, Tanjung Priok.  Yos Sudarso, Tanjung Priok. Rawa Badak, Tugu Utara, Koja. Perum Walikota Jakut, Kelapa Gading. Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading.
Wilayah Jakarta Barat : Tegalaur, Kalideres. Cengkareng, Cengkareng. Rawabuaya, Cengkareng. Kembangan, Green Garden, Kembangan. Kapuk Kedaung, Cengkareng. Pesing, Kebon Jeruk. Tomang, Rawakepa. Grogol Petamburan. Mangga Besar, Taman Sari. Tanjung Duren, Grogol Petamburan. Sukabumi Utara, Kebon Jeruk. Kelapa Dua, Kebon Jeruk. Grogol, Grogol Petamburan. Meruya, Kermbangan. Duri Kepa,  Kebon Jeruk.
Wilayah Jakarta Timur : ASMI, Perintis, Kayu Putih, Pulogadung. Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung. Pulonangka, Pulo gadung. Rawabunga, Jatinegara. Cipinang Jaya, Jatinegara. Cipinang Melayu, Cipinang Muara. Jatinegara, Cipinang Besar Selatan. Kebon Nanas, Jatinegara. Halim Perdanakusuma, Makasar. Makasar, Kramat Jati. Kampung Rambutan, Ciracas. Ujung Menteng, Cakung. Malaka Selatan, Duren Sawit. Buluh Perindu, Duren Sawit. 
Banjir Besar
Banjir besar kembali menyergap beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnya. Diperkirakan - menurut tv yang saya tonton - adalah banjir terbesar sejak 25 tahun terakhir, bahkan lebih hebat daripada banjir 2002, yang mana banjir 2002 tsb dikategorikan banjir besar. Bahkan ada lokasi yang belum pernah banjir sebelumnya kini terendam banjir. Media massa panen iklan, liputan sang reporter di lokasi banjir sampai rela berendam demi menjelaskan informasi serta berusaha memperbaiki rating, maklum begitu ada berita banjir, langsung TV diserbu pemirsa mencari info banjir. Kemacetan dimana-mana. Ketinggian air bahkan hingga 2 meteran, bahkan ada yang 4 meteran. Pantau terus informasinya, ku-dukung wahai televisi meski kau perbanyak iklan. Ku-rela nonton iklan-mu asal kau sajikan info terkini. Jangan ngulang-ngulang berita kemarin yang sudah basi. Bagi para opportunis, silahkan dipikirkan bisnis apa yang yang cocok untuk mengatasi pasca-banjir. Jasa pembersihan sofa, jasa pengecatan rumah, jasa penjemuran karpet, jasa penyewaan perahu karet, jasa pakaian anti-basah, jasa ponsel anti-air (water-proof), jasa dorong mobil, jasa pengetikan skripsi (enggak nyambung? nyambung aja, bayangkan kalau minggu-minggu ini ada yang mau ujian sidang, terus berkas serta file-2nya hancur, hayooo), jasa penyewaan rumah buat pengungsi, dll.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar