NAMA :
TIKA AGUSTIN M
NPM :
47211113
KELAS :
1DA02
SEDIMENTASI
Sedimentasi
adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair oleh gaya
gravitasi, pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi
dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan
sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Sedimentasi
adalah pengendapan material-material lepas hasil pengikisan yang berupa tanah,
pasir, kerikil, dan batu. Pengikisan yang dimaksud di sini adalah pengikisan
oleh air mengalir. Pengikisan oleh air mengalir sering disebut erosi/ablasi
Sedimentasi
bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistim pengolahan. Jika
kekeruhan dari influent tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi awal
(primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi, dengan
demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya. Sedangkan secondary
sedimentation yang terletak pada akhir treatment gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan
lumpur dari proses sebelumnya (activated sludge, OD, dlsb) dimana lumpur yang
terkumpul tersebut dipompakan keunit pengolahan lumpur tersendiri.
BANJIR
Menurut saya banjir adalah suatu
dataran rendah, dimana ketika hujan
turun terus-menerus akan menimbulkan genangan air di sepanjang dataran rendah,
atau banjir yaitu dimana air sungai meluap melebihi batas di karnakan kapasitas
air sangat besar sehingga air meluap dan menimbulkan banjir. Pada saat curah hujan tinggi dilokasi setempat
dimana kondisi tanah dilokasi itu sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa
karena padat, bisa juga karena kondisinya lembab, dan bisa juga karena daerah
resapan airnya tinggal sedikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan
sangat tinggi sekali. Kalau berbicara masalah banjir, di daerah rumah saya juga
terkena banjir. Waktu tanggal 7 februari 2007 banjir melanda sebagian perumahan
saya, banjir pada waktu itu kira-kira satu meter lebih.
Faktor penyebab
banjir
Hujan
Merupakan faktor utama penyebab
banjir. Perubahan iklim menyebabkan pola hujan berubah dimana saat ini hujan
yang terjadi mempunyai waktu yang pendek tetapi intensitasnya tinggi. Akibat
keadaan ini saluran-saluran yang ada tidak mampu lagi menampung besarnya aliran
permukaan dan tanah-tanah cepat mengalami penjenuhan.
Curah
Hujan
Jika terjadi hujan secara terus-menerus bisa menimbulkan banjir. Curah hujan
yang di atas normal tentunya berpengaruh sekali terhadap peluang banjir.
Berhubung curah hujan tertinggi di Indonesia terjadi selama bulan
Februari-Maret, tentunya banjir biasanya terjadi dalam periode ini.
Saluran
Air
Jika saluran air yang berada di
sekitar rumah kita mampet atau banyak sampah hendaknya kita bersihkan. Karena
jika kita tidak membersihkannya maka siap-siaplah kita akan terkena banjir.
Walaupun daerah rumah kita tidak rawan banjir tidak ada salahnya donk kita
jaga-jaga supaya banjir tidak datang ke rumah kita. Sekalian kita bersih-bersih
lingkungan di daerah rumah kita.
SAMPAH
Lahan terbangun
yang telah mencapai 80% dari seluruh wilayah DKI Jakarta, membuat warga Jakarta
yang tinggal dipemukiman padat biasanya kesulitan untuk membuang sampah. Maka,
selokan atau sungai pun menjadi media untuk tempat buang sampah atau bakar
sampah, bahkan itu menjadi semacam kebiasaan. Saya sering temui anak-anak kecil
yang malah disuruh buang sampah di selokan oleh orang tuanya. Tentunya harapan
para pembuang sampah bahwa sampah yang dibuang di selokan itu akan mengalir ke
sungai tidak terjadi karena apa yang mereka buang itu malah menambah buruk
saluran air yang memang sudah buruk. Tentunya ini disebabkan karena beragamnya
asal muasal daerah dan karakter warga Jakarta.
MEANDERNYA SUNGAI JAKARTA
Ada 13 sungai dan anak
sungai yang mengalir ke Jakarta. Sungai ini sebagian besar polanya meander,
berkelak-kelok. Anda bisa cek pola meander ini pada peta Gunter mulai dari Kali
Angke, Pesanggrahan, Ciliwung, Kali Krukut, dst atau wilayah2 yang disebutkan
sebagai lokasi banjir di Jakarta. Sungai ini otomatis akan membuat aliran air
lebih lambat dan lama tergenang sebelum mencapai titik outlet. Untuk mengurangi tinggi debit sepanjang meander ini ya sebagai solusinya
mungkin perlu dibuat sudetan sepanjang meander-meander, seperti yang dilakukan
pada meander-meander pada Sungai Bengawan Solo. Dengan harapan aliran air akan
berjalan lebih cepat dan tidak menggenang kelamaan.
Tangal-Tanggal banjir di Jakarta
Rabu
31 Januari 2007
Banjir Jakarta, Sungai Ciliwung Meluap, Ribuan Warga Mengungsi
Jakarta, kompas - Sungai Ciliwung meluap di sebagian wilayah DKI Jakarta. Akibat banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat, itu, lebih dari 1.050 warga Kampung Arus, Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, terpaksa meninggalkan rumah mereka, Selasa (30/1). Di kawasan itu, ketinggian air mencapai hingga 2 meter. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu.
Banjir,Jakarta Nyaris Lumpuh Sabtu, 27/01/2007
Tergenang air, Jalan S Parman, Jakarta Barat kemarin tergenang air. Akibatnya, lalu lintas di daerah tersebut macet total. Banjir juga melanda beberapa ruas jalan di wilayah Ibu Kota. Dampaknya, aktivitas warga terganggu.
Jakarta barat (sindo) – Banjir yang terjadi di sebagian ruas jalan membuat Jakarta nyaris lumpuh. Ketinggian air yang mencapai 40–50 cm memaksa kendaraan bermotor berjalan merayap.
November 11,
2008
Pada hari ini ketinggian air di
wilayah kampung Melayu mencapai pinggang orang dewasa.Di wilayah RW
02 sebanyak 15 RT dari 17 RT yang ada telah terendam banjir. Banjir sudah
terjadi sejak malam tadi. Banjir diperkirakan terjadi karena debet air di Pintu
Air Katulampa, Bogor dan Depok meningkat. Air mulai masuk rumah warga pukul
24.00 WIB. Puncaknya pada pukul 05.00 WIB pagi, air mulai meninggi hingga
sepinggang. Sebelumya warga sudah diperingatkan akan adanya banjir besar.
Februari 1,2010
Sejak pukul 19.35 WIB, Kamis
(1/2), hujan lebat mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Hingga berita ini
diturunkan, hujan masih sangat lebat. Sebagian warga Jakarta boleh jadi tidak
nyenyak dalam tidur, bahkan sebagian warga lainnya sudah benar-benar tidak bisa
tidur lantaran rumahnya sudah terendam banjir.
Misalnya warga
sekitar Kampung Melayu, Jakarta Timur. Setiap awal tahun, saat musim hujan
lebat di setiap tahun sudah menjadi langganan banjir. Akibatnya, sejak beberapa
hari lalu sebagian warga sudah mengungsi akibat air meluap menggenangi
rumah-rumah mereka.
Pada Tanggal 28
Desember 2010
Telah terjadi hujan disertai petir
dan angin kencang di wilayah DKI Jakarta, hujan yang disertai petir dan angin
kencang tersebut menyebabkan berbagai kerusakan akibat dari banyaknya pohon
yang tumbang. Sebanyak 65 lokasi pohon tumbang itu tersebar di berbagai
wilayah, yakni 34 titik di Jakarta Selatan, 13 titik di Jakarta Barat, 8 titik
di Jakarta Pusat, 6 titik di Jakarta Utara, dan 4 titik di Jakarta Timur.
Pada Tanggal 25 Oktober 2010
Telah terjadi hujan lebat mulai
pukul 15.00 WIB sampai denga 17.00 WIB, hujan tersebut menurut catatan penakar
hujan Hillman di pondok betung berawal dari hujan ringan mulai pukul 13.00
kemudian diikuti dengan kondisi lebat pada pukul 15.00 s/d 16.00 WIB, hujan
lebat tersebut disertai dengan petir dan angin kencang. Kejadian hujan ini
dilaporkan menyebabkan berbagai genangan air berupa banjir disemua kawasan di
wilayah Jabodetabek, hanya di wilayah bogor dan depok saja yang tidak terdapat
laporan yang terlalu parah.
Pada tanggal 18 januari 2002,
Curah hujan pada saat banjir di
Jakarta , disebabkan oleh curah hujan harian sebesar 105 mm/ hari, kemudian
banjir kedua pada tanggal 30 januari 2002 disebabkan curah hujan sebesar 143
mm/ hari. Padahal curah hujan di atas 50 mm/ hari patut diwaspadai. Kejadian
banjir Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 3 Pebruari 2007 berdasarkan data
pengamatan tinggi muka air dan debit sungai ciliwung di pos pengamatan
bendungan katulampa menunjukan angka 250 cm, padahal tinggi muka air melampau
angka 100 cm sudah harus siaga. Curah hujan mencapai 172 mm/ hari (sudah
melebihi banjir jakarta tahun 2002). Dengan lamanya hujan yang dimulai awal
januari 2007 menyebabkan tanah menjadi jenuh dengan air sehingga pada saat
hujan sebagian air hujan merupakan aliran permukaan (run off). Juga pada saat bersamaan laut di pantai utara DKI Jakarta naik.
Pada Tanggal 16 Maret 2011
Telah terjadi hujan lebat disertai
es dan angin kencang mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, hujan es
disertai angin kencang tersebut menurut berita di berbagai media cetak dan
media televisi terjadi diberbagai wilayah disekitar Jakarta Pusat dan Jakarta
Selatan. Kejadian tersebut ini dilaporkan menyebabkan berbagai genangan air
berupa banjir di beberapa kawasan di wilayah Sudirman dan banyaknya pohon
tumbang serta baliho yang tumbang, sedangkan di wilayah Jakarta Timur dan
Jakarta Utara saja yang memiliki kondisi yang kondusif. Pada ruas-ruas jalan
protokol di wilayah Jakarta Pusat kejadian tersebut menimbulkan menimbulkan
kemacetan lalu lintas yang cukup parah.
Pada Tanggal 28 Desember 2010
Telah terjadi hujan disertai petir
dan angin kencang di wilayah DKI Jakarta, hujan yang disertai petir dan angin
kencang tersebut menyebabkan berbagai kerusakan akibat dari banyaknya pohon
yang tumbang. Sebanyak 65 lokasi pohon tumbang itu tersebar di berbagai
wilayah, yakni 34 titik di Jakarta Selatan, 13 titik di Jakarta Barat, 8 titik
di Jakarta Pusat, 6 titik di Jakarta Utara, dan 4 titik di Jakarta Timur.
Selain pohon tumbang, ada juga papan reklame atau billboard yang tumbang
dijalan. Papan reklame yang tumbang menurut catatan Sunarto berada di
perempatan Joglo dan pintu keluar tol Meruya (mediaindonesia.com). Kejadian
tersebut diprakirakan terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Pada Tanggal 25 Oktober 2010
Telah terjadi hujan lebat mulai
pukul 15.00 WIB sampai denga 17.00 WIB, hujan tersebut menurut catatan penakar
hujan Hillman di pondok betung berawal dari hujan ringan mulai pukul 13.00
kemudian diikuti dengan kondisi lebat pada pukul 15.00 s/d 16.00 WIB, hujan
lebat tersebut disertai dengan petir dan angin kencang. Kejadian hujan ini
dilaporkan menyebabkan berbagai genangan air berupa banjir disemua kawasan di
wilayah Jabodetabek, hanya di wilayah bogor dan depok saja yang tidak terdapat
laporan yang terlalu parah. Pada ruas-ruas jalan protokol di wilayah Jakarta
genangan tersebut menimbulkan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang cukup
parah.
Berikut Kawasan di Jakarta
yang rawan banjir
Wilayah Jakarta Pusat : Jatipinggir, Petamburan,
Tanah Abang. Kebon kacang, Tanah abang. Pejompongan, Bendungan hillir, Tanah
abang. Kwitang, Senen. Kenari Senen. Serdang, Kemayoran. Jalan Kepu Timur Raya, Kemayoran. Kompleks Angkasa Pura, Kebon Kosong,
Kemayoran. Jalan Bendungan Jago, Kemayoran. Jalan PAM Raya, Kemayoran. Jalan
Kompleks Kodam, Kemayoran. Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran. Jalan Sumur Batu,
Kemayoran. Jalan Sumba, Kemayoran. Jalan Berlian Ujung,Kemayoran. Cempaka Putih
Timur, Cempaka Putih. Matraman Dalam, Menteng.
Wilayah Jakarta Utara : Kapuk Kamal, Penjaringan. Kapuk Muara,
Penjaringan
Teluk Gong, Penjaringan. Pluit, Penjaringan. Pademangan Barat, Pademangan. Sunter Agung, Tanjung Priok. Sunter Jaya, Tanjung Priok. Lagoa, Koja. Kebon Bawang, Tanjung Priok. Warakas, Tanjung Priok. Sungai Bambu, Tanjung Priok. Yos Sudarso, Tanjung Priok. Rawa Badak, Tugu Utara, Koja. Perum Walikota Jakut, Kelapa Gading. Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading.
Teluk Gong, Penjaringan. Pluit, Penjaringan. Pademangan Barat, Pademangan. Sunter Agung, Tanjung Priok. Sunter Jaya, Tanjung Priok. Lagoa, Koja. Kebon Bawang, Tanjung Priok. Warakas, Tanjung Priok. Sungai Bambu, Tanjung Priok. Yos Sudarso, Tanjung Priok. Rawa Badak, Tugu Utara, Koja. Perum Walikota Jakut, Kelapa Gading. Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading.
Wilayah Jakarta Barat : Tegalaur,
Kalideres. Cengkareng, Cengkareng. Rawabuaya, Cengkareng. Kembangan, Green
Garden, Kembangan. Kapuk Kedaung, Cengkareng. Pesing, Kebon Jeruk. Tomang,
Rawakepa. Grogol Petamburan. Mangga Besar, Taman Sari. Tanjung Duren, Grogol
Petamburan. Sukabumi Utara, Kebon Jeruk. Kelapa Dua, Kebon Jeruk. Grogol,
Grogol Petamburan. Meruya, Kermbangan. Duri Kepa, Kebon Jeruk.
Wilayah Jakarta Timur : ASMI,
Perintis, Kayu Putih, Pulogadung. Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung. Pulonangka,
Pulo gadung. Rawabunga, Jatinegara. Cipinang Jaya, Jatinegara. Cipinang Melayu,
Cipinang Muara. Jatinegara, Cipinang Besar Selatan. Kebon Nanas, Jatinegara.
Halim Perdanakusuma, Makasar. Makasar, Kramat Jati. Kampung Rambutan, Ciracas.
Ujung Menteng, Cakung. Malaka Selatan, Duren Sawit. Buluh Perindu, Duren Sawit.
Banjir Besar
Banjir besar
kembali menyergap beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnya. Diperkirakan -
menurut tv yang saya tonton - adalah banjir terbesar sejak 25 tahun terakhir,
bahkan lebih hebat daripada banjir 2002, yang mana banjir 2002 tsb dikategorikan
banjir besar. Bahkan ada lokasi yang belum pernah banjir sebelumnya kini
terendam banjir. Media massa panen iklan, liputan sang reporter di lokasi
banjir sampai rela berendam demi menjelaskan informasi serta berusaha
memperbaiki rating, maklum begitu ada berita banjir, langsung TV diserbu
pemirsa mencari info banjir. Kemacetan dimana-mana. Ketinggian air bahkan
hingga 2 meteran, bahkan ada yang 4 meteran. Pantau terus informasinya,
ku-dukung wahai televisi meski kau perbanyak iklan. Ku-rela nonton iklan-mu
asal kau sajikan info terkini. Jangan ngulang-ngulang berita kemarin yang sudah
basi. Bagi para opportunis, silahkan dipikirkan bisnis apa yang yang cocok
untuk mengatasi pasca-banjir. Jasa pembersihan sofa, jasa pengecatan rumah,
jasa penjemuran karpet, jasa penyewaan perahu karet, jasa pakaian anti-basah,
jasa ponsel anti-air (water-proof), jasa dorong mobil, jasa pengetikan skripsi
(enggak nyambung? nyambung aja, bayangkan kalau minggu-minggu ini ada yang mau
ujian sidang, terus berkas serta file-2nya hancur, hayooo), jasa penyewaan
rumah buat pengungsi, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar