Jumat, 14 Maret 2014

LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan
     Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, atau suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
     Agar pembaca laporan keuangan tadi memperoleh gambaran yang jelas, maka laporan keuangan yang disusun harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim. Di Indonesia prinsip akuntansi disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang menugaskan Panitia Pembina Pasar Uang dan Modal, hasil perumusan panitia tersebut dibicarakan dalam kongres IAI tahun 1973 dan setelah diperbaiki kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Prinsip Akuntansi Indonesia. Dalam tahun 1983 dikeluarkan exposure draft untuk memperbaiki prinsip akuntansi yang lama. Exposure draft ini dikeluarkan oleh komite prinsip akuntansi Indonesia dari IAI, dan sesudah diperbaiki diterbitkan dengan nama Prinsip Akuntansi Indonesia 1984.
     PSAK No. 1 (Revisi 1998) tentang penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan
Laporan keuangan seperti yang tersebut diatas dapat dikatakan sebagai “laporan-laporan untuk tujuan umum”. Sebagai tambahan dari laporan keuangan diatas, dapat dibuat laporan-laporan khusus yang menunjukkan bagian-bagian dari laporan keuangan yang lebih rinci yang biasanya disebut “laporan-laporan untuk tujuan khusus” misalnya untuk bank, kantor pajak, Bapepam dll.
Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang biasa digunakan adalah tahunan mulai 1 Januari dang berakhir tanggal 31 Desember. Periode seperti ini disebut periode tahun kalender. Terkadang manajemen masih dapat menyusun laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek, misalnya bulanan, triwulan atau kuartal. Atau bisanya disebut Laporan Interim.

Susunan Laporan Keuangan
1. Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva, atau dengan kata lain, aktiva adalah investasi didalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut. Oleh karena itu, dapat dilihat dalam neraca bahwa jumlah aktiva akan sama besar dengan jumlah pasiva, dimana pasiva itu terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu kewajiban kapada pihak luar yang disebut utang dan kewajiban terhadap pemilik perusahaan yang disebut modal.
Aktiva = Utang  +  Modal
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Menurut PSAK 2002 NO.1 (revisi 1998), laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja kauangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang terkadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan. Bentuk laporan laba rugi yaitu Multiple Step (Bertahap) dan Single Step.
Susunan laporan laba rugi
a. Pendapatan
b. Laba rugi usaha
c. Beban pinjaman
d. Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diberlakukan menggunakan metode ekiutas
e. Beban pajak
f. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan
g. Pos luar biasa
h. Hak monoritas dan
i. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab perusahaan modal dari jumlah awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode. Biasanya perusahaan dalam bentuk perseroan, perubahan modalnya ditunjukkan didalam laporan laba tidak dibagi (retained earnings).didalam laporan itu ditujukkan laba tidak dibagi awal periode, ditambah dengan laba seperti yang tercantum di dalam laporan perhitungan laba rugi dan dikurangi dengan deviden yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.
4. Laporan Arus Kas ( Statement of Cash Flows )
Laporan arus kas menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang dibedakan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Standar Akuntansi Keuangan mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Kas meliputi uang tunai dan rekening giro, sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar