Pengertian
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, atau suatu ringkasan
dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik
perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi
tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
Agar
pembaca laporan keuangan tadi memperoleh gambaran yang jelas, maka laporan
keuangan yang disusun harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim. Di
Indonesia prinsip akuntansi disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang
menugaskan Panitia Pembina Pasar Uang dan Modal, hasil perumusan panitia
tersebut dibicarakan dalam kongres IAI tahun 1973 dan setelah diperbaiki
kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Prinsip Akuntansi
Indonesia. Dalam tahun 1983 dikeluarkan exposure draft untuk memperbaiki
prinsip akuntansi yang lama. Exposure draft ini dikeluarkan oleh komite prinsip
akuntansi Indonesia dari IAI, dan sesudah diperbaiki diterbitkan dengan nama
Prinsip Akuntansi Indonesia 1984.
PSAK
No. 1 (Revisi 1998) tentang penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa laporan
keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
1. Neraca
2. Laporan laba
rugi
3. Laporan perubahan
modal
4. Laporan arus
kas
5. Catatan atas
laporan keuangan
Laporan keuangan
seperti yang tersebut diatas dapat dikatakan sebagai “laporan-laporan untuk
tujuan umum”. Sebagai tambahan dari laporan keuangan diatas, dapat dibuat
laporan-laporan khusus yang menunjukkan bagian-bagian dari laporan keuangan
yang lebih rinci yang biasanya disebut “laporan-laporan untuk tujuan khusus”
misalnya untuk bank, kantor pajak, Bapepam dll.
Penyusunan
laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang biasa digunakan
adalah tahunan mulai 1 Januari dang berakhir tanggal 31 Desember. Periode seperti
ini disebut periode tahun kalender. Terkadang manajemen masih dapat menyusun
laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek, misalnya bulanan, triwulan
atau kuartal. Atau bisanya disebut Laporan Interim.
Susunan
Laporan Keuangan
1. Neraca
Neraca adalah
laporan yang menunjukkkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal
tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki
yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva, atau
dengan kata lain, aktiva adalah investasi didalam perusahaan dan pasiva
merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut. Oleh karena
itu, dapat dilihat dalam neraca bahwa jumlah aktiva akan sama besar dengan
jumlah pasiva, dimana pasiva itu terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu
kewajiban kapada pihak luar yang disebut utang dan kewajiban terhadap pemilik
perusahaan yang disebut modal.
Aktiva = Utang +
Modal
2. Laporan
Laba Rugi
Laporan
laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan
biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Menurut PSAK
2002 NO.1 (revisi 1998), laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa
yang menonjolkan berbagai unsur kinerja kauangan yang diperlukan bagi penyajian
secara wajar. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba
yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang
terkadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan
tali penghubung dua neraca yang berurutan. Bentuk laporan laba rugi yaitu Multiple Step (Bertahap) dan Single Step.
Susunan laporan
laba rugi
a. Pendapatan
b. Laba rugi
usaha
c. Beban pinjaman
d. Bagian dari
laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diberlakukan menggunakan
metode ekiutas
e. Beban pajak
f. Laba atau
rugi dari aktivitas normal perusahaan
g. Pos luar
biasa
h. Hak monoritas
dan
i. Laba atau
rugi bersih untuk periode berjalan
3. Laporan
Perubahan Modal
Laporan perubahan
modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab perusahaan modal dari jumlah
awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode. Biasanya perusahaan dalam
bentuk perseroan, perubahan modalnya ditunjukkan didalam laporan laba tidak
dibagi (retained earnings).didalam
laporan itu ditujukkan laba tidak dibagi awal periode, ditambah dengan laba
seperti yang tercantum di dalam laporan perhitungan laba rugi dan dikurangi
dengan deviden yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.
4. Laporan Arus
Kas ( Statement of Cash Flows )
Laporan arus
kas menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang dibedakan menjadi arus kas
operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Standar Akuntansi Keuangan
mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan
tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian laporan keuangan. Arus kas adalah arus masuk dan arus
keluar kas dan setara kas. Kas meliputi uang tunai dan rekening giro, sedangkan
setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
resiko perubahan nilai yang signifikan. Tujuan utama laporan arus kas adalah
untuk menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan selama suatu periode.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar