A.
Latar Belakang Penelitian
Sumber pendanaan bagi sebuah perusahaan
dapat berasal dari dana internal dan eksternal. Pendanaan internal berupa laba
yang didapatkan selama periode tertentu. Sedangkan pendanaan eksternal dapat
berasal dari kreditur dan investor. Kondisi perekonomian pada saat ini, membuat
para investor untuk benar-benar berpikir matang sebelum melakukan investasi.
Mereka benar-benar membutuhkan informasi-informasi dari pihak manajemen
perusahaan yang dapat membantu mereka untuk memprediksikan tingkat risiko dan
pengembalian yang akan diterima dari investasi yang akan mereka lakukan.
Salah satu sarana penyampaian informasi
keuangan perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan adalah melalui
laporan keuangan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan melalui
keputusan ketua BAPEPAM No.Kep 38/PM/1996 dikelompokkan menjadi dua yaitu,
pengungkapan wajib (enforced/mandatory
disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary
disclosure). Pada umumnya perusahaan hanya mengungkapkan informasi yang
bersifat wajib. Sebab tingkat disclosure
yang tinggi membutuhkan cost yang
tinggi pula bagi manajemen. Cost yang dimaksud adalah kerugian yang
dialami akibat disclosure yang
dilakukan. Misalnya, dengan adanya full
disclosure, strategi perusahaan dapat ditiru atau dicuri oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab. Hal ini sangat jelas merugikan bagi pihak
manajemen perusahaan. Manajemen hanya akan mengungkapkan informasi secara
sukarela jika manfaat yang diperoleh dari pengungkapan informasi tersebut lebih
besar dari biayanya (Eliot dan Jacobson dalam murni;2003). Hal ini pula yang menjadi
dasar alasan perusahaan menutup-nutupi informasi perusahaan kepada investor
sehingga akhirnya menyebabkan asimetri informasi.
Asimetri informasi merupakan suatu
kondisi dimana pihak lain memiliki informasi yang tidak diketahui oleh pihak
lainnya. Asimetri informasi yang terjadi antara manajer dan pemegang saham
sebagai pengguna laporan keuangan yang menyebabkan pemegang saham tidak dapat
mengamati seluruh kinerja perusahaan secara sempurna. Dalam keadaan asimetri
informasi tinggi, pemegang saham tidak mempunyai informasi yang cukup untuk
mengetahui apakah laporan keuangan telah dimodifikasi atau tidak.
Semakin tinggi pengungkapan informasi kepada investor akan
menarik minat investor dan juga mengurangi risiko estimasi dan asimetri
informasi, yang pada akhirnya dapat mengurangi cost of equity. Namun, tingkat disclosure
yang tinggi juga tidak menjamin bahwa cost
of equity juga akan rendah. Seperti yang terjadi pada perusahaan yang
bermasalah. Semakin banyak informasi yang diungkapkan, maka pihak investor akan
merasa semakin tinggi tingkat risiko perusahaan sehingga return yang diharapkaan juga semakin tinggi yang pada akhirnya
mengakibatkan cost of equity juga
ikut semakin tinggi.
B.
Rumusan
Masalah
Apakah Level of disclosure memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Cost of equity capital dengan variabel
kontrol Debt to equity ratio, Size, Beta dan Market to book value pada
Index Kompas 100 ?
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk mengetahui Pengaruh Debt to Equity ratio terhadap
Cost of Equity Capital.
2.
Untuk mengetahui Pengaruh size terhadap cost of equity capital
3.
Untuk mengetahui Pengaruh Beta terhadap Cost of Equity
Capital
4.
Untuk mengetahui Pengaruh Market To Book Value terhadap
Cost Of Equity Capital
D.
Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat
statistik regresi linier berganda. Jenis data yang digunakan adalah berasal
dari data sekunder, yaitu berupa laporan tahunan dan laporan keuangan
perusahaan kompas 100 pada Bursa Efek Indonesia periode 2008. Laporan tahunan
dan laporan keuangan diperoleh dari
Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id.
Populasi
dalam penelitian ini adalah index Kompas 100 pada Bursa Efek Indonesia periode
2008. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
metode purposive sampling untuk mencapai batasan-batasan atau tujuan tertentu
yang diharapkan dalam penelitian. Teknik purposive sampling ialah teknik pengambilan sampel yang bersifat
tidak acak dimana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan kriteria tertentu.
1.
Variabel
Terikat (dependen)
Cost of equity capital adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh
investor terhadap perusahaan.
Cost of equity
capital dihitung menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
Ks = Cost Of Equity Capital
Epst+1 = earning
per share yang diprediksikan untuk tahun t+1
Pt = Stock
Price untuk tahun t
growtht+2 = growth
rate untuk earning per share
diantara periode t+1 dan t
2.
Variabel Bebas (independen)
Level of disclosure adalah
tingkat pengungkapan atas informasi yang diberikan sebagian lampiran pada
laporan keuangan dalam bentuk catatan kaki atau tambahan.
Level of disclosure diukur dengan menggunakan metode scoring
pada persamaan berikut :
Indeks = n
K
Keterangan :
n : jumlah
butir pengungkapan yang dipenuhi
K : jumlah
semua butir yang mungkin dipenuhi
3.
Variabel
Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu :
a.
Debt to equity ratio (DE)
Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang
dengan total equity pemegang saham.pada akhir tahun. Besarnya debt to equity ratio dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
Debt to equity ratio = Total
Debt ÷ Total Equity
b.
Size (ukuran Perusahaan)
Size (ukuran
perusahaan) merupakan ukuran besarnya perusahaan yang dihitung berdasarkan
nilai logarithm (log) dari total aset pada
akhir tahun. Persamaan yang digunakan untuk menghitung size adalah persamaan berikut :
Size (UkuranPerusahaan)
= Log (Total Asset)
c.
Beta (risiko pasar)
Beta merupakan koefisien statistik yang menunjukkan ukuran resiko relatif
suatu saham terhadap portofolio pasar pada akhir bulan. Persamaan yang
digunakan untuk menghitung beta adalah persamaan berikut :
Ri = αi + βiRm + ei
Keterangan :
Ri = Return saham i
αi = Bagian rate of return saham
I yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar konstanta.
βi = Beta saham
Rm = Return pasar
d.
Market to book value (MB)
Market to book value menunjukkan rasio yang membandingkan harga pasar saham dengan nilai
bukunya pada akhir tahun. Market to book
value dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
market to book value = Nilai Pasar Saham Biasa ÷ Nilai Buku Saham
Biasa
E.
Hasil
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah cost of equity capital, sedangkan
variabel bebasnya adalah level of
disclosure, dan variabel kontrolnya adalah size, beta, market to book
value dan debt to equity rasio. Adapun statistik deskriptif variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 1
Tabel 1. Statistik Deskriptif
Mean
|
Minimum
|
Maksimum
|
Std. Deviation
|
N
|
|
KS
|
.294303
|
0.108173
|
0.593358
|
.1468694
|
41
|
DISCL
|
.538661
|
0.382979
|
0.723404
|
.0960312
|
41
|
DE
|
3.895893
|
1.008725
|
9.548846
|
2.8909342
|
41
|
SIZE
|
13.028228
|
11.716394
|
14.554415
|
.7103454
|
41
|
Beta
|
1.506254
|
1.052924
|
2.366976
|
.3340681
|
41
|
MB
|
3.99E10
|
10541798419
|
94877336630
|
2.481E10
|
41
|
Sumber :
Lampiran, Data diolah dari perhitungan SPSS
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa rata-rata disclosure index perusahaan sampel dalam
periode penelitian adalah sebesar 0.538661 (53,86%). disclosure index minimum
yaitu sebesar 0.382979 (38,29%) dimiliki oleh PT. Summarecon Agung, Tbk (SMRA)
dan PT. Ciputra Surya,Tbk (CTRS). Disclosure
index minimum sebesar 38,29% karena perusahaan sampel tersebut hanya
mengungkapkan 18 item disclosure dari
47 item disclosure. Disclosure index maksimum yaitu sebesar
0.723404 (72,34%) dimiliki oleh PT. Adhi Karya (Persero), Tbk (ADHI). Disclosure index maksimum sebesar 72,34%
diperoleh dari pengungkapan voluntary
disclosure sebanyak 34 item dari 47 item disclosure.
Rata-rata debt to
equity ratio (DER) perusahaan sampel dalam periode penelitian adalah
sebesar 3.895893. Debt to Equity Ratio
minimum sebesar 1.008725 dimiliki oleh PT. Bank CIMB Niaga, Tbk (BNGA). Debt to
equity ratio maksimum yaitu sebesar 9.548846 dimiliki oleh PT. Bank Central
Asia,Tbk (BBCA). Rata-rata beta
perusahaan sampel dalam periode penelitian adalah sebesar 1.506254. Beta minimum yaitu sebesar 1.052924 dimiliki
oleh PT. Bhakti Investama, Tbk. Beta
tertinggi dalam periode penelitian yaitu sebesar 2.366976 dimiliki oleh PT.
Hexindo Adiperkasa, Tbk (HEXA).
Rata-rata size
perusahaan sampel dalam periode penelitian ialah 13.028228. Size minimum yaitu sebesar 11.716394
dimiliki oleh PT.Dayaindo Resource International, Tbk (KARK). Size maksimum
perusahaan sampel sebesar 14.554415 dimiliki oleh PT. Bank Mandiri (Persero),
Tbk (BMRI). Rata-rata Market to book
value perusahaan sampel dalam periode penelitian ialah 39895328577. Market
to book value minimum perusahaan sampel dalam periode penelitian yaitu
sebesar 10541798419 dimiliki oleh PT. Astra International Tbk (ASII). Market to book value maksimum dengan
nilai 94877336630 dimiliki oleh PT. Bumi Serpong Damai, Tbk (BSDE). Rata-rata cost of equity capital perusahaan sampel
dalam periode penelitian ialah 0.294303.
Cost of equity capital minimum
dalam periode penelitian yaitu sebesar 0.108173 dimiliki oleh PT. Arpeni Ocean
Line, Tbk (APOL) sedangkan cost of equity
capital maksimum yaitu sebesar 0.593358 dimiliki oleh PT. Lippo
Karawaci,Tbk (LPKR).
F.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Level of disclosure memilki
pengaruh terhadap cost of equity capital perusahaan
Index Kompas 100. Secara parsial level of
disclosure berpengaruh positif signifikan terhadap cost of equity capital. Pengaruh yang positif ini berarti bahwa
semakin tinggi tingkat disclosure maka akan mengakibatkan cost of equity capital menjadi semakin tinggi pula. Sedangkan
variabel kontrol yaitu debt to equity
ratio, size, beta dan market to book value secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap
cost of equity capital.
Yuliansyah and Megawati. Vol. 12 No.1.
2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar