PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
Periode 2012
PERHITUNGAN RASIO-RASIO KEUANGAN
ANALISIS RATIO KEUANGAN
ANALISIS RATIO
|
METODE PERHITUNGAN
|
ANALISIS
|
I.
RATIO LIKUIDITAS
|
||
A. Current Ratio
|
Aktiva Lancar
——————–
Hutang Lancar
26.202.972
——————–
13.080.544
= 2,0 : 1 =
200%
|
Kemampuan
untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap
hutang Lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 2,0.
Ukuran secara kasar, current ratio yang kurang dari 200%
adalah tidak baik, tetapi ukuran tersebut bukanlah pedoman mutlak.
|
B. Cash Ratio
|
Kas + Efek
——————–
Hutang Lancar
13.343.028 + 0
——————–
13.080.544
= 1,02 : 1 atau 102%
|
Kemampuan
membayar utang dengan segara yang harus dipenuhi dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan.Setiap hutang
Lancar Rp1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp 1,02.
Tidak terdapat standar likuiditas
untuk cash ratio sehingga
penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen.
|
C. Quick ratio (Acid Testratio) |
Kas + Efek + Piutang
———————————–
Hutang Lancar
13.343.028 + 0 + 3.617.741
———————————–
13.080.544
=1,29 : 1 atau 129%
|
Kemampuan
untuk membayar utang yg segera hrs dipenuhi. Dg aktiva lancar yg lebih
likuid. Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin dengan quick assets Rp
1,29. Secara
umum, tingkat quick ratio yang kurang dari 100% dianggap kurang baik
likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan.
|
D. Working Capital to Total Assets
Ratio
|
Aktiva Lancar – Ht Lancar
———————————–
Jumlah Aktiva
26.202.972 – 13.080.544
———————————–
59.324.207
= 0,22 : 1 atau 22%
|
Likuiditas
darin total aktiva dan posisi modal kerja neto. Setiap Rp 1, 00
assets perusahaan Rp 0,22 terdiri dari modal kerja (aktiva lancar)
|
II.
RATIO SOLVABILITAS
|
||
A. Total Debt to Equity Ratio
|
H Lancar + H. Jk
Panjang
———————————–
Jml Modal Sendiri
13.080.544 + 8.353.827
———————————–
1.400.292
= 15,3 : 1
|
Bagian
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. Rp
1.530 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan hutang.
Rasio
diatas 100% sangat berbahaya bagi kreditur karena jumlah utang lebih besar
daripada modal pemilik, walaupun terdapat kemungkinan terbayarnya hutang
dengan menggunakan laba operasi perusahaan yang ada.
|
B. Total Debt to Total Capital Assets
|
Ht. Lancar + Ht. Jk Panjang
———————————–
Jumlah Aktiva
13.080.544 + 8.353.827
———————————–
59.324.207
= 0,36 : 1 atau 36%
|
Beberapa
bagiam dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang. Atau Berapa
bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. 36% dari setiap
aktiva digunakan untuk menjamin utang.
|
C. Long Term Debt To Equity Ratio
|
Hutang JK Panjang
———————————–
Modal Sendiri
8.353.827
———————–
1.400.292
= 5,9 : 1 atau
590%
|
Bagian
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jk
panjang. 590 % dari setiap rupiah modal sendiri.
Dengan
kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal pemilik untuk
menutup utang jangka panjang. Semakin rendah rasio ini akan semakin aman bagi
kreditur jangka panjang.
|
III.
RATIO PROFITABILITAS
|
||
A. Gross Profit Margin |
Penjualan Neto – Harga Pokok Penjualan
———————————–
Penjualan Neto
11.826.831
– 8.554.126
————————–
11.826.831
= 27%
|
Laba Bruto
per rupiah penjualan. Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,27.
Semakin
besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba cukup tinggi/menguntungkan.
|
B. Operating Income Ratio
( Operating Profit Margin)
|
Penjualan
Neto – Harga Pokok
Penjualan
– By ADM &
Umum
—————————————
Penjualan
Netto
11.826.831
– 8.554.126 – 1.810.591
—————————————
11.826.831
= 12,3%
|
Laba operasi
sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah
penjualan. Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 12,3.
|
C. Operating Ratio |
Hrg Pokok Penjualan + By ADM,By Pnjln, by Umum
—————————————
Penjualan Netto
8.554.126
+ 1.810.591
—————————————
11.826.831
= 87,6 %
|
Biaya
operasi per rupiah penjualan .Setiap rupiah penjualan memerlukan biaya Rp
0,87
Makin
besar rasio makin buruk.
Jika
rasio ini semakin besar berarti proporsi biaya operasi semakin besar, keadaan
ini sangat tidak menguntungkan.
|
D. Net Profit Margin
|
Keuntungan Netto sesudah Pajak
————————————–
Penjualan Netto
1.286.484
——————–
11.826.831
= 0,10
atau 10%
|
Keuntungan
neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto
sebesar Rp 0,10
|
E. Earning Power of Total Investmen ( Rate of return of total assets) |
EBIT
————————–
Total Aktiva
1.692.081
——————
59.324.207
= 2,8 %
|
Kemampuan
modal yang di investasikan dalam keseluruhan Aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan
keuntungan Rp 0,028 untuk semua investor.
|
F. Net Earning Power ratio or Return On Investment (ROI) |
Earning After Tax
—————————–
Jumlah Aktiva
1.286.484
——————
59.324.207
= 0,021 atau 2,1%
|
Kemampuan
modal yg diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto.
|
G. Rate of Return for the Owners (Rate of Return on Net Worth) |
Earning After Tax
—————————
Jumlah Modal Sendiri
1.286.484
——————
1.400.292
= 91% atau
0,91
|
Kemampuan
modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan
biasa.Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan netto Rp 0,91 yg
tersedia bagi pemegang saham preferen dan biasa.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar